Penggabungan Xinjiang ke dalam Republik Rakyat Tiongkok

Tentara Pembebasan Rakyat berpawai memasuki Xinjiang
Bagian dari Perang Saudara Tiongkok
Tanggal13 Oktober 1949
LokasiXinjiang
Hasil Penguasaan PLA atas Xinjiang
Pihak terlibat
Tentara Pembebasan Rakyat Republik Tiongkok Republik Tiongkok
Kekuatan
100.000 44.657
Sejarah Xinjiang
Zaman kuno
  • Yuezhi
  • Xiongnu
  • Protektorat Han
  • Xiyu
  • Kerajaan Khotan
  • Liang Awal
  • Qin Awal
  • Liang Akhir
  • Liang Barat
  • Gaochang
  • Kekhanan Turk
  • Kekhanan Turk Barat
Zaman abad pertengahan
  • l
  • b
  • s

Penggabungan Xinjiang ke dalam Republik Rakyat Tiongkok pada tahun 1949, juga dikenal dalam historiografi Tiongkok sebagai Pembebasan Damai Xinjiang, mengacu kepada pengambilalihan Xinjiang oleh Komunis Tiongkok dan Tentara Pembebasan Rakyat, sebagian besar melalui cara politik, pada hari-hari meredupnya Perang Saudara Tiongkok.

Pada akhir musim panas 1949, Tentara Pembebasan Rakyat bergerak menuju Koridor Hexi di Provinsi Gansu dan menekan Xinjiang. Pada saat itu, Xinjiang diperintah oleh sebuah pemerintahan koalisi yang berpusat di Dihua (sekarang Urumqi), yang terdiri dari Nasionalis Tiongkok (KMT) dan perwakilan dari bekas Republik Turkestan Timur Kedua (ETR), sebuah rezim yang didirikan dengan dukungan Uni Soviet di Tiga Distrik di barat laut Xinjiang selama Pemberontakan Ili pada tahun 1944 dan kemudian dibubarkan pada tahun 1946. Di bawah pemerintahan koalisi yang memerintah Xinjiang dari tahun 1946 hingga 1949, KMT menguasai sebagian besar provinsi dan para pemimpin bekas ETR mempertahankan otonomi di Tiga Distrik. Pada musim gugur tahun 1949, Komunis Tiongkok mencapai kesepakatan terpisah dengan kepemimpinan politis KMT dan Tiga Distrik.

Komunis Tiongkok membujuk kepimpinanan provinsi dan militer KMT untuk menyerah. Uni Soviet mendorong para pemimpin bekas ETR untuk menyetujui Komunis Tiongkok. Beberapa para pemimpin bekas ETR dikatakan tewas dalam kecelakaan pesawat dalam perjalanan ke Beijing untuk menghadiri Konferensi Permusyawaratan Politik Rakyat Tiongkok, konferensi front persatuan Komunis Tiongkok. Sebagian besar kepemimpinan bekas ETR yang tersisa menerima pengintegrasian Tiga Distrik yang otonom ke dalam Republik Rakyat Tiongkok yang baru didirikan. Mereka bersama dengan para pejabat KMT yang menyerah menduduki posisi senior di pemerintahan RRT.

Dengan demikian, pengambilalihan Xinjiang oleh Komunis Tiongkok sebagian besar dicapai melalui cara-cara politis. PLA memasuki Xinjiang pada Oktober 1949 dan menguasai sebagian besar wilayah yang luas pada musim semi tahun 1950. Di antara para aktor militer utama di Xinjiang, hanya Yulbars Khan, seorang loyalis KMT, dan Osman Batur, mantan Komandan ETR yang menjadi pendukung KMT, bertempur melawan Komunis Tiongkok. Mereka berdua dikalahkan oleh PLA.[1][2]

Lihat juga

Referensi

Kutipan

  1. ^ Starr 2004: 86
  2. ^ "Sinkiang and Sino-Soviet Relations" (PDF). Diakses tanggal 2017-03-14. 

Sumber

  • Benson, Linda (1990). The Ili Rebellion: The Moslem challenge to Chinese authority in Xinjiang, 1944–1949. M.E. Sharpe. ISBN 0-87332-509-5. 
  • Starr, Frederick (1985). "Chapter 3. Political History and Strategies of Control, 1884–1978 James A. Millward and Nabijan Tursun". Xinjiang: China's Muslim borderland. Armonk: M.E. Sharpe. ISBN 978-0-7656-1317-2. 
  • l
  • b
  • s
Pra-1945Pasca-1945Isu-isu saat ini
1945 Negosiasi Chongqing
Perjanjian Sepuluh Kembar
1946 Insiden Jiaochangkou
1945-1947 Misi Marshall
1945–1949 Operasi Beleaguer
1946–1949 Revolusi
1948 Insiden SS Kiangya
Kampanye Liaoshen
1948–1949 Kampanye Huaihai
Kampanye Pingjin
1949 Insiden Kapal Uap Taiping
Kampanye Penyeberangan Sungai Yangtze
Penggabungan Xinjiang
1950–1958 Pemberontakan Islam Kuomintang
1950 Kampanye Pulau Hainan
Kampanye Kepulauan Wanshan
Pertempuran Chamdo (Penggabungan Tibet)
1955 Krisis Selat Taiwan Pertama
1958 Krisis Selat Taiwan Kedua
1960–1961 Perbatasan Tiongkok–Burma
1996 Krisis Selat Taiwan Ketiga
2005–kini Kunjungan Pan-Biru